TANGERANG - TRANSPANTURA, DPRD Kabupaten Tangerang beberkan adanya sejumlah temuan saat inspeksi mendadak (sidak) di lokasi pembangunan perumahan elit yang digenjot Suvarna Sutera di Sindang Jaya, pada Kamis (18/8/22).
Hal tersebut langsung diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail, ia memimpin langsung jalannya Sidak bersama komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang.
Kholid mengatakan, Sidak tersebut sebagai tindak lanjut dari aduan masyarakat yang merasa dirugikan oleh kegiatan pembangunan, terutama pada persoalan banjir.
"Sidak ini menindak lanjuti aduan dari masyarakat dan ini bagian dari fungsi kami, dan tentu ini cukup kaget juga kita ya setelah ke lapangan," ungkap kholid, dikutip Sabtu (20/8/2022).
Dikatakannya, bahwa DPRD Kabupaten Tangerang harus objektif dalam melihat persoalan. Menurutnya, dilakukannya Sidak itu guna menginventarisir persoalan-persoalan yang menjadi delik aduan dari masyarakat.
"Faktual di lapangan ada beberapa hal, termasuk crossing jalan, kemudian ketaatan terhadap dokumen AMDAL yang saat ini kita kaji, karena memang sebelum mereka melakukan kegiatan ada yang disebut rona awal," tuturnya.
Dijelaskannya, rona awal merupakan existing dari kondisi jalan, kondisi irigasi, yang tentunya memiliki antisipasi terhadap berbagai dampak, seperti banjir ataupun dampak secara sosial dan ekonomi.
"Nah tadi kita melihat beberapa titik objek, termasuk situ yang kita juga cukup kaget ternyata sudah dinormalisasi. Meskipun itu ada dasar mereka melakukan normalisasi, tapi ada dampak yang menonjol sekali di situ," terang Kholid Ismail.
Ia mengaku akan terlebih dahulu melihat seperti apa rekom yang dimohon oleh pihak develover kepada Dirjen PU, yang menjadi acuan mereka melakukan normalisasi tersebut.
Karena menurutnya, normalisasi tersebut sangat mempengaruhi debit air yang tadinya memiliki kapasitas cukup besar, menyempit sehingga luapan air menyebabkan banjir.
"Kan dari 8000 berkurang menjadi 4000 yah, artinya kan tinggal 4,5 jadi tinggal 3000 kurang lebih yang dinormalisasi sama mereka. Otomatis kan debit air yang tadinya dalam kapasitas cukup besar menyempit, sehingga luapan air itulah yang menyebabkan warga sekitar itu kebanjiran" tegas Mantan Aktivis Lingkungan itu.
Kholid pun menegaskan, akan mendiskusikan terkait permasalahan yang ada pada kegiatan pembangunan Suvarna Sutera ini, bersama beberapa dinas teknis terkait dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Perwakilan warga setempat Rahmat Sanjaya mendesak DPRD untuk terus bertindak menyikapi hasil inspeksi mendadak (Sidak) di perumahan real estate Suvarna Sutera.
Ketua DPC Pospera Kabupaten Tangerang ini menyebutkan bahwa langkah DPRD untuk mengadvokasi masyarakat di Kecamatan Sindang Jaya tidak boleh berhenti sampai disidak saja.
"sidak merupakan rangkaian proses yang tidak terpisahkan dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang selama ini sudah digelar," ujar Rahmat kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).
Rahmat menerangkan, adapun alasan pihaknya meminta DPRD bersikap secara continue yakni untuk mengungkap persoalan yang terjadi pada masyarakat terdampak pembangunan perumahan mewah karena tidak sesuai dengan realitanya.
“Kami akan terus mendesak anggota DPRD untuk melakukan tindak lanjut pascasidak kemarin. Alasannya, disinyalir banyaknya kekurangan dan pelanggaran yang dilakukan oleh Suvarna Sutera dan penggunaan situ-situ milik Provinsi Banten,” kata Rahmat.
Rahmat menuturkan, hasil sidak yang dilakukan anggota DPRD sangat jelas dan tegas bahwa Suvarna Sutera selama ini mengklaim kepemilikan situ yang sebenarnya itu milik Pemerintah yang dikuasakan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau-Ciujung-Cidurian.
“Rekomendasi teknis dari Dinas Bina Marga untuk melakukan normalisasi situ itu juga belum ada. Tapi ketika hearing pertama, pihak pengembang malah mengatakan bahwa situ itu milik mereka (Suvarna Sutera),” ujar Rahmat.
Sementara itu pihak pengembang belum memberikan jawaban, ketika awak media mencoba mengkonfirmasi terkait adanya temuan tersebut sampai berita ini diterbitkan.