Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes warga yang merasa terganggu dengan aktivitas pembuangan sampah sembarangan yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan lingkungan.
Para demonstran menuntut agar pihak berwenang segera menutup tempat pembuangan sampah ilegal tersebut. Mereka mengeluhkan bau tidak sedap dan meningkatnya populasi lalat yang membahayakan kesehatan. Selain itu, warga juga khawatir akan potensi pencemaran air dan tanah yang bisa berdampak pada kesehatan masyarakat setempat.
"Kami sudah tidak nyaman dengan bau busuk dan ancaman penyakit akibat tempat sampah ini. Sudah sering kali melapor, tapi sampai sekarang belum ada tindakan yang tegas," ujar salah satu warga yang ikut serta dalam aksi.
Masyarakat menuntut agar pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas untuk menertibkan tempat pembuangan sampah ilegal.
Kepala Desa Kayu Bongkok H.Hamdan mengatakan" alasan kenapa warga melakukan aksi demonstrasi, karena masyarakat merasa terganggu atas bau yang timbul dari tumpukan sampah tersebut.
Hamdan juga menjelaskan lahan dari tumpukan sampah itu bahwa tanah tersebut adalah tanah yang diawasi langsung oleh kejaksaan karena lahan tersebut Tanah sitaan Kejaksaan yang dijadikan Pembuangan sampah liar.Ungakpnya.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kab. Tangerang sudah melakukan aksi grebek sampah di tempat tersebut selama tiga hari, serta Satpol PP kabupaten Tangerang Juga sudah memasang plang penutupan atas tempat pembuangan sampah ilegal.
Tetapi hal ini dirasa belum maksimal karena masih ada Oknum yang masih membuang sampah di tempat tersebut.
Warga Desa Kayu Bongkok berharap agar tempat pembuangan sampah ilegal, betul-betul ditutup dari aktifitas pembuangan sampah ditempatnya, sebab ini menyangkut kesehatan dan kenyamanan warga sekitar.
Pemerintah Desa kayu bongkok beserta seluruh masyarakat Desa kayu Bongkok, berharap tindakan dari pemerintah daerah dari aksi demonstrasi warga Desa Kayu Bongkok ini agar menutup secara total pembuangan sampah ilegal.
Red/SH/ZM.
.jpg)
